Memutihkan Kulit Dengan Terapi Kromosom


Memutihkan Kulit Dengan Terapi Kromosom. Banyak yang berpendapat cantik itu tidak harus putih. Ya, memang benar. Namun, seiring dengan munculnya pendapat tersebut, wanita yang ingin memiliki kulit putih justru semakin banyak entah fenomena apa ini namun setaip kebalikan menjadi kebalikan.
Sebenarnya, apa sih yang menyebabkan perbedaan kulit manusia? Mengapa ada orang yang memiliki kulit hitam dan orang lain bisa punya kulit yang putih?

Adalah SLC24A5, sebuah gen yang terdapat pada kromosom ke-15 dalam tubuh manusia. Gen ini tersusun dari 396 molekul asam amino. Menurut penelitian, aktivitas gen SLC24A5 inilah yang menentukan jumlah dan aktivitas melanosit. Semakin tinggi aktivitas gen SLC24A5, semakin tinggi jumlah melanosit yang akan memproduksi banyak melanin. Artinya, kulit akan semakin gelap. Demikian pula sebaliknya, jika aktivitas gen SLC24A5 ini semakin sedikit, kulit cenderung semakin terang.

Aktivitas gen SLC24A5 pada ras kaukasia lebih rendah ketimbang ras lainnya, sehingga tak heran apabila ras kaukasia cenderung berkulit putih ketimbang ras lain. Para peneliti medis dari Swiss, telah mengamati dan meneliti aktivitas gen SLC24A5 selama bertahun-tahun lamanya. Berdasarkan penelitian tersebut, akhirnya mereka menemukan penghambat gen SLC24A5. Anda yang memiliki kulit hitam, bisa menjadi putih!

Penelitian panjang yang membuahkan hasil ini, telah melalui tahapan penelitian in vitro dan in vivo, baik pada hewan dan manusia. Penghambat gen tersebut, juga diuji dan dipercaya sebagai agen pemutih terbaik, teraman dan terkuat di dunia. Anda tak perlu khawatir akan pengaruhnya pada sel pigmen rambut dan mata, karena gen penghambat ini tidak akan menyebabkan albinisme. Produk ini telah terbukti secara klinis efektif untuk kulit yang berwarna gelap, warna kulit tidak rata, atau kulit dengan masalah pigmentasi.

1.200 subyek dari ras yang berbeda-beda disertakan dalam penelitian ini. Mereka terdiri dari 500 orang Afrika, 700 orang Asia (China, Korea, Jepang, Thailand, India, Indonesia dan Asia Tengah) dengan gradasi warna kulit yang berbeda-beda. Subyek penelitian terdiri dari 600 orang wanita, dan 600 orang pria dengan range usia antara 15-65 tahun. Seluruh subyek disuntik dengan 400mg SLC24A5 Inhibitor setiap 2 hari, dengan panjang waktu pemberian berbeda-beda tergantung pada gradasi warna kulit. Subyek dengan warna kulit yang lebih gelap seperti orangAfrika, India, dan Indonesia, disuntik 54 kali dalam jangka waktu 108 hari. Sementara subyek dengan warna kulit lebih terang, disuntik 18 kali dalam 36 hari. Perubahan pigmen kulit, rambut dan mata dicatat setiap minggu selama proses penelitian. Mereka juga diamati selama 6 bulan setelah selesai penelitian, untuk memastikan tidak ada sisa SLC24A5 Inhibitor yang menimbulkan efek samping pada rambut dan mata.

Hasilnya, 300 subyek orang Asia berkulit gelap menjadi lebih cerah setelah suntikan ke-9 (atau hari ke-18). Cerahnya kulit ini ditandai dengan wajah terlihat sedikit lebih putih dan bersinar, kurang lebih 40-55% lebih cerah dari sebelumnya. Subyek orang Asia dengan kulit sangat gelap, juga memperlihatkan perubahan 25-35% setelah suntikan ke-9. Sedangkan subyek orang Afrika memperlihatkan tingkat kecerahan sebanyak 5% setelah suntikan ke-8.

Efikasi SLC24A5 Inhibitor ini konsisten dimulai dari kepala kemudian secara perlahan turun ke area wajah, leher dan berlanjut ke seluruh tubuh.

36 Hari setelah penyuntikan:

Subyek dengan kulit yang lebih cerah mendapatkan kulit putih merata pada seluruh tubuh setelah suntikan ke-18. Subyek dengan kulit yang lebih gelap, mengalami 35% lebih cerah pada 30% permukaan kulit, dan harus melanjutkan suntikan 400mg SLC24A5 Inhibitor hingga suntikan ke-54.

72 Hari setelah penyuntikan:

Subyek dengan kulit yang lebih gelap terus memperlihatkan perbaikan dengan 70% permukaan kulit menjadi lebih putih.

108 Hari setelah penyuntikan:

Pada akhir penelitian, semua subyek seputih ras kaukasia.

SLC24A5 Inhibitor ini ditemukan dan dipatenkan oleh Aeskulap Brunnen Institution of Biomedical Sciences. Menunjukkan gen penghambat SLC24A5 pada semua ras/suku dan dapat mengubah pigmen kulit menjadi lebih putih, efektif dan aman, tanpa efek samping sitotosik pada rambut dan mata. Siapa bilang putih itu tidak mungkin?

Semoga Cara Memutihkan Kulit Dengan Terapi Kromosom dapat bermanfaat bagi kalian yang berkulit hitam.
Dapatkan update artikel terbaru kami langsung ke email anda

No Responses to "Memutihkan Kulit Dengan Terapi Kromosom"

Post a Comment

pasang iklan murah